BAB II
ISI LAPORAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Moedal Kota Semarang
2.1.1 Sejarah Perkembangan PDAM
Kota Semarang
Kronologis
perkembangan Perusahaan Air Daerah Minum kota Semarang sampai sekarang telah
mengalami 3 (tiga) zaman, yaitu :
a.
Zaman Hindia Belanda (1911 s/d 1923).
Untuk menukupi
kebutuhan air minum bagi kota Semarang, pihak Belanda membangun 4 (empat)
sumber alam yaitu : Moedal Besar, Moedal Kecil, lawang dan Ancar. Pada tahun
1923 s/d 1932 dibangun lagi 2 sumber alam, yaitu Kalidoh Besar dan Kalidoh
Kecil. Selanjutnya pada tahun 1979 Kalidoh Kecil diserahkan pada PDAM Kecamatan
Ungaran.
b.
Zaman Penjajahan Jepang (8 Desember 1932 s/d 14
Agustus 1945)
Gemeente Water Leiding Semarang diubah
dalam bahasa Jepang menjadi Semarang Siya
Kusno yang artinya Perusahaan Air Minum Semarang.
c.
Zaman Pemerintahan Republik Indonesia.
Pada tahun 1952,
untuk menambah kapsitas air maka dibangun 2 sumur arteis lagi di jalan
Purwogondo dan Jalan Arjuno. Pada tahun 1959 s/d 1965 status berubah menjadi
Dinas Penghasilan Kotapraja Semarang. Pada tahun ini juga dibangun Instalasi
Penjernihan Bahan baku Kaligarang yang diambli dari sungai Kaligarang
dengan debit 500 1/dt. Berdasarkan SK
DPRD nomor 48/KEP/D{RD/64 tanggal 22 Desember 1964 statusnya berubah menjadi
Perusahaan Daerah Air Minum Kotapraja Semarang.
Pada Tahun 1967
s/d 1984 dibangun sumur arteis dan Kantor Pusat PDAM antara lain : Sumur
artesis di Ronggowarsito, Kinibalu, Brumbung, Manyaran, Mijen, Rejosari,
Seleses, Abimanyu, Senjoyo, Citadui, Blimbing, Bugangan dan Kencono Wungu. Pada
tahun 1994 dibangun Instansi Pengolahan Air Minum yang menggunakan bahan baku
Sungai Kaligarang yang teletak di jalan Kelud Raya sebesar 250 1/dt, IPA Pucang
Gading sebesar 50 1/dt, serta mengoptimalkan IPA Miniplant Kaligarang dari 40 1/dt menjadi 80 1/dt.
Pada tanggal 20
Oktober 2002 PDAM membangun Instalasi Air Kudu dengan kapasitas 1250 1/dt untuk
memperbaiki aliran di sebagian wilayah tengah dan perluasan wilayah timur,
wilayah industri dan pelabuhan. Pada saat ini perkembangan debit / kapasitas
terpasang dari 230 1/dt menjadi 2650 1/dt. Namun kebutuhan saat ini 3500 1/dt,
dengan itu PDAM masih bersih.
2.1.2 Nama Tirta Moedal
Dalam
rangka membangun brainimage PDAM kota Semarang, dibuat nama yang mudah di ingat
oleh masyarakat. Pihak direksi melakukan lomba internal, akhirnya memberi nama
“Tirta moedal”. Tirta artinya air dan Moedal dalam bahasa jawa artinya muncrat,
selain itu “Moedal” merupakan nama daerah yang berada di Sumur Rejo, Gunung
Pati, Semarang, yang menjadi sumber air pertama yang dibangun pemerintah
kolonial Belanda pada tahun 1911. Jadi, Tirta Moedal berarti air muncrat atau
memancar.
Dalam
logo barunya digambarkan dengan lima butir air muncrat yang melambangkan sebuah
cita – cita memilikki sumber air yang melimpah, sedangkan lima titik air
memiliki arti dari segi nasionalisme bahwa dasar negara kita yaitu Pancasila,
dan juga memiliki filosofi 5M dari etos kerja manajemen. Gelombang air artinya
gelora semangat yang besar tetapi tetap tenang dan semakin naik.
2.1.3 Batas Wilayah Pelayanan PDAM Kota Semarang
Semakin
berkembangnya jumlah penduduk di kota Semarang mengakibatkan semakin
meningkatnya jumlah kebutuhan air. Tak hanya kapasitas produksi air yang
ditambah, pelayanan terhadap pelanggan juga harus ditingkatkan. Untuk itu,
Walikota bersama Pimpinan PDAM kota Semarang menambah beberapa cabang yaitu.
a.
Cabang Semarang Selatan.
1.
Utara :
Jalan Tol, Jalan Dr Wahidin, Jalan Tentara Pelajar Selatan
2.
Barat :
Kali Kripik, Sumur Jurang.
3.
Selatan :
Kalidoh Timur sampai dengan Barat.
4.
Timur :
Jalan Tol, Salak Utama, Batas Kabupaten Semarang.
b.
Cabang Semarang Timur.
1.
Utara :
Laut Jawa.
2.
Barat :
Sungai Banjir Kanal Timur, Jalan Brigjen Sudiarto Selatan, Jalan Kompol makmur
Timur, Jalan Mataram Timur (pasar Peterongan sampai dengan Jalan Tentara
Pelajar).
3.
Selatan :
Jalan Tentara Pelajar, Jalan Raya Kedung Mundu sampai dengan Perumahan Klipang
Permai.
4.
Timur :
Kabupaten demak (sayung sampai dengan Mranggen).
c.
Cabang Semarang Utara.
1.
Utara :
Laut Jawa.
2.
Barar :
Banjirkanal Barat.
3.
Selatan :
Kaligarang, Jalan A. Yani, Jalan Pandanaran, Mataram, Kompol Maksum, Majapahit.
4.
Timur :
Banjirkanal Timur.
d.
Cabang Semarang Barat.
1.
Utara :
Laut Jawa.
2.
Barat :
Kabupaten Kendal.
3.
Selatan :
Kabupaten Semarang sampai dengan Kecamatan Boja (Kabupaten Kendal).
4.
Timur :
Banjirkanal Barat.
e.
Cabang Semarang Tengah.
1.
Utara :
Jalan A. Yani, Jalan Pandanaran.
2.
Barat :
Banjirkanal Barat.
3.
Selatan :
Jalan Tol.
4.
Timur :
Jalan MT. Haryono, Jalan Dr. Wahidin.
2.1.4 Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Semarang
a.
Visi.
Visi PDAM Tirta Moedal adalah “ Menjadi
Perusahaan Daerah Penyelia Air Minum Terbaik
di Indonesia “.
b. Misi.
Misi PDAM Tirta Moedal adalah sebagai
berikut.
1.
Mandiri dalam pengelolaan Perusahaan
2.
Memberikan Pelayanan Prima secara efektiv dan
efisien
3.
Menyediakan Air Minum yang terjangkau masyarakat
dengan memenuhi standar kapasitas, kuantitas dan kualitas kesehatan
4.
Mengembangkan kapasitas karyawan yang
profesional dengan menerapkan tekhnology tepat guna
5.
Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah
yang berkesinambungan
2.1.5 Struktur
Organisasi
Struktur
Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kota Semarang tercantum dalam SK Walikota Semarang No. 690/225/Th. 1989, tanggal 1 Juni
1989, kemudian pada tanggal 29 Jnuari 2004 berubah SK Walikota Semarang No.
061.1/15.
2.2 Kegiatan yang Dilakukan di PDAM Tirta Moedal Kota
Semarang
Kegiatan
yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan / Kerja Praktek adalah membantu
pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh pegawai bagian Transmisi dan Distribusi
PDAM Tirta Moedal dengan semaksimal mungkin dan mengaplikasikan ilmu – ilmu
yang telah diperoleh dibangku perkuliahan. Pekerjaan yang dilakukan selama
berlangsungnya PKL / KP antara lain :
1.
Menginput dan Mengentri data Surat Perintah
Kerja (SPK)
Membantu menginput dan mengentri data SPK perbaikan pipa bocor,
pengecekan pipa, pemasangan manometer dan lain sebagainya untuk Sub Bagian
Distribusi I, Distribusi II, dan Pengatur Aliran.
2.
Mengentri laporan air mati dan pipa bocor
Membantu mengentri laporan air mati dan pipa bocor setiap akhir bulan.
3.
Mengentri laporan bantuan dan pembelian air
Membantu mengentri laporan bantuan dan pembelian air di Ms Excel.
4.
Membuat Bon Logistik
Membantu membuat bon logistik untuk keperluan pembelian peralatan.
5.
Menerima telphone pengaduan dari pelanggan
Membantu menerima panggilan telphone tentang keluhan air mati / pipa
bocor dari pelanggan.
6.
Mengentri data pengaduan dari pelanggan
Mengentri data pengaduan dari pelanggan melalui call center.